Puisi untuk Bapak


Lampu jalanan menggantung pada bulan
Cahayanya mengantuk di tengah kabut
Kau lipat malam menjadi siang
Ketika jendela-jendela kota ditutup rapat
Televisi-televisi dipadamkan

Wahai pekerja malam dan subuh
Kau melangkah menembus malam
Dzikir ditiap nafas
Kalahkan asma dan sesakmu
Keringkan genangan air
Lapangkan jejalan sempit
Tumbuh menjadi kekuatan bumi

Untuk ribuan senyum dan perahu yang kokoh
Untukku dan anak-anakku

Bapak,
Tanpa kata kau bergerak
Tanpa ribuan nasihat
Kau beri tanda, banyak tanda
Tentang hidup dan kesungguhan

Doaku, setiap hujan dan terik
Kau tentramlah di ruang tidurmu
Tentram
Nyaman
Tenang
Kini

@imatakubesar
19 Nopember 2014
#pahlawan7

0 komentar:

Posting Komentar

Silakan meninggalkan komentar Anda. adv